Pasti kalian bertanya, kok judul nya “Andai Aku Jadi Wartawan”? ya memang judul nya dibuat kaya gitu dikarenakan sebuah cita – cita saya ingin menjadi wartawan jurnalish.
Oh iya, kenalkan nama saya
Andryan Prasetia. Saya seorang mahasiswa jurnalistik. Saya berkuliah di sebuah
kampus di Jakarta STISIP Widuri.
Mungkin ada beberapa orang yang
bilang, kenapa jadi wartawan kerjaannya berat, iya memang semua profesi tidak ada yang enak juga sih, semua profesi
pasti memiliki kosekuensinya masing – masing. Tapi kalo saya piker – pikir jadi
wartawan jurnalish itu seru loh, semisalkan kalian disuru ngeliput daerah papua
bonus untuk kalian ya kalian keluar kota gratis hehe.
Wartawan jurnalish, saya punya
sedikit pengalaman yang kalo dibilang itu antara kesal tapi seru,. Kesal nya kalo kita nyari narsumber itu susah susah
gampang dan belum lagi kalo kita sudah dapat narasumber ketika kita Tanya jawaban
nya itu ngeselin. Tapi seru nya kita jalan – jalan nyari sumber berita yang
ada.
Andai aku jadi wartawan..
Ga banyak orang yang gapercaya sama
media sekarang, dikarenakan isi beritanya semua palsu, dan ga banyak juga media
sekarang yang memberitakan ga sesuai sama realita nya. Tapi di sini saya
mempunyai cita – cita menjadi wartawan jurnalish,
Setiap harinya memiliki tantangan
dalam mencari berita setiap hari nya,
dan juga saya memiliki hobi menulis, sudah banyak tulisan – tulisan puisi saya
yang saya simpan di wattpad buat kalian yang ingin tahu tulisan saya, saya
serkatan link berikut Andryan Prasetia
Wartawan,
Jurnalis atau kuli tinta adalah hal yang beriringan dengan hidup semua orang,
semua yang kita baca yang kita dengar sampai kita baca dengar dan tonton secara
bersamaan adalah hasil kerja nyata seorang wartawan, wartawan bertugas mencari
berita dan menginformasikannya ke masyarakat luas. Bila diibaratkan mereka
adalah gerbang informasi yang terbuka lebar untuk kita.
Wartawan
bukanlah profesi yang jadi pilihan anak-anak sekolah dasar, ketika mereka
ditanya ingin jadi apa kelak. Dokter, pilot, astronot dan yang lainnya adalah
jawaban yang akan terlontar dari mulut mereka. Memang wartawan bukan sebuah
profesi yang dapat bersanding dengan Dokter, Pilot dan Astronot tapi jika dunia
ini tidak ada wartawan bagai matahari tanpa cahaya.
Dalam proses pencarian berita wartawan bertindak layaknya
seorang detektif, seperti dalam film bertema tentang wartawan yang berjudul
"All The President man" film yang bercerita tentang dua orang
wartawan dari washington post yang dapat membuat presiden amerika mundur dari
jabatannya.
Menurut saya wartawan juga merupakan profesi paling asyik yang
ada di bumi, bagaimana tidak mereka bekerja sembari "bermain" juga
mencari tahu, tentu saja tanggung jawab yang dipikul sangatlah besar, salah
mengeja nama seseorang bisa membuatnya kehilangan kepercayaan dari narasumber
sampai kehilangan pekerjaannya. Memang menantang menjadi jurnalis dan saya
ingin merasakan sensasi dari tantangan itu.
Dulu ketika melihat televisi dan
surat kabar seseorang hanya bisa sekadar mengetahui apa yang mereka dengar dan
dilihat dari informasi tersebut. Hal lain ketika terjun langsung di dunia
Jurnalistik, seseorang mulai bisa
membuka banyak ruang perspektif dalam jangkauan yang tidak terbatas. Bukan
hanya sebuah pekerjaan, namun sebuah totalitas dalam berperan sebagai pahlawan
peraih informasi yang sangat penting. Terkadang mereka menjadi korban, kadang
mereka menjadi pahlawan. Bukan, bukan kata pahlawan yang mereka cari, namun
kepastian dan keterbukaan.
Suatu hal pasti mempunyai hak
independen yang tidak terbatas, Andai aku menjadi wartawan dalam batas kritis
punya hak untuk bertanya, mengritik, memberikan solusi. Saat melakukan liputan,
terkadang seorang wartawan masih merasa takut dalam aturan saat meliput suatu
peristiwa sedangkan dalam undang-undang Pokok Pers No. 40 Tahun 1999, bahwa
pers dilindungi oleh negara sehingga seorang jurnalis mempunyai keluasaan
ketika meliput berita.
Sekian alasan yang aku jadikan
sebuah alasan saat masuk kuliah jurnalistik. Entah mengapa aku memilihnya hanya
untuk menjadi seorang wartawan penulis. Sebenarnya jam kerja seorang wartawan
penulis maupun jurnalis umum tidak jelas karena tidak ditentukan oleh waktu
yang mengikat. Pekerjaan bisa dilakukan saat pagi, siang, hingga malam. Namun
dalam melakukan tugas kesehariannya selalu dihadapkan pada masalah waktu yang
mengikat karena “dikejar” deadline.
Seorang wartawan, tidak hanya
menulis. Banyaknya tugas dan kerja yang
mengharuskan berada di lapangan dengan berbagai macam medan yang
berbeda. Hal tersebut menjadikan seorang wartawan memiliki banyak pengalaman
dan ketajaman dalam melihat berbagai macam persoalan. Sehingga tidak heran jika
naluri seorang wartawan sangat tajam
ketika membaca berbagai macam persoalan yang dihadapi.
3 Profil Wartawan atau Jurnalish IndonesiaEditor : Andryan Prasetia
Komentar
Posting Komentar