Langsung ke konten utama

Wawancara pak Prof. Dr. Robert M. Z. Lawang

Rabu, 17 juni 2020, 13:25.
Saya melakukan wawancara dengan Pak Prof. Dr. Robert M. Z. Lawang. Beliau adalah selaku ketua Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Politik (STISIP Widuri), namun wawancara kita ini melalui sebuah aplikasi Komunikasi WhatsApp dikarnakan suasana yang sekarang ini tidak mendukung yah.
Sumber : Profil WhatsApp
Penulis : Andryan Prasetia

Prof. Dr. Robert .M.Z Lawang
Beliau adalah Guru Besar UI (Universitas Indonesia)
 Mengembangkan dan Mengamalkan Ilmu untuk Pengembangan Masyarakat Desa 
Kepakarannya di bidang Sosiologi Modern dibuktikannya dengan berbagai 
kegiatan pengabdian masyarakat yang berkaitan dengan bidang tersebut, seperti 
sebagai konsultan irigasi untuk Irrigation Service Fee (The World Bank) pada 1989-
1994, sebagai peneliti tentang konflik tanah di Manggarai (dengan Pemda Manggarai) 
pada 1995, konsultan demografi (ADB Grant) pada 1997, serta sebagai konsultan untuk 
Urban Air Quality (Grant ADB) pada 2006. 
Prof. Lawang dilahirkan di Ruteng, Manggarai, Flores, NTT, pada 1 Oktober 
1945. Beliau menyelesaikan pendidikan S1 di bidang Filsafat Kentungan Yogyakarta 
(1969) dan Sosiologi FISIP UI (1976). Berhasil meraih S2 di bidang metodologi di 
Universitas Leiden pada 1979 dan Teori Sosiologi Klasik dan Moderen di Universitas 
yang sama pada 1982, dan gelar doktor sosiologi di Departemen Sosiologi FISIP UI pada 
1989. Beberapa karyanya yang telah dipublikasikan antara lain adalah (dalam bentuk 
buku) Kapital Sosial daam Perspektif Sosiologi (FISIP Press, 2004), terjemahan buku 
Teori Sosiologi Klasik dan Teori Sosiologi Moderen (PT Gramedia, 1987), Konflik Tanah 
di Manggarai (UI Press, 1997), Sistem Sosial Indonesia (Pusat Penerbitan Universitas 
Terbuka, 1986 [pertama] dan 2001 [terakhir]), dan Stratifikasi Sosial di Santar, 
Manggarai.

Saya mewawancarai pak Prof. Dr. Robert M. Z. Lawang mengenai seputar kebijakan kampus yang ada di STISIP Widuri ini. Tapi sebelum itu mohon baca dengan baik ya teman - teman. Dan berikut adalah wawancara saya dengan beliau,

Selamat siang pak Prof, mohon maaf mengganggu waktu nya sebentar pak.

Selamat siang, iya tidak apa apa, silahkan.

Perkenalkan nama saya Andryan Prasetia mahasiswa Komunikasi smt  4 pagi pak, saya ingin bertanya pak. Sebagai ketua STISIP Widuri langkah apa yang bapak ambil untuk Manajemen Operasional saat  pandemi Covid – 19 ini pak?

Oh iya, iya yang pertama. Mengikuti kebijakan pemerintah, jadi waktu Lockdown itu STISIP Widuri saya kira sekitar tanggal 17 maret. Tidak masuk lagi, minggu – minggu terakhir ini ada yang masuk, tapi karena Widuri itu daerah nya palmerah masih Zona Merah. Saya usulkan lagi supaya Lockdown sambil Disinfektan ke semua peralatan kampus yang kita gunakan. Sehingga dia bersih lah, tapi untuk sementara saya sudah minta supaya Lockdown tutup aja dulu,

Jadi, buat Kebijakan Oprasional Manajemen kampus ini ditutup aja ya pak?

Iya tutup yang offline, tetapi online tetap jalan, kuliah online tetap jalan, administrasi online tatap jalan, semua seperti kamu tau bahwa istilahnya itu From Home, termasuk bagian administrasi, ya jadi kehidupan kampus jalan terus.

Pada saat masa pandemic Covid ini mengharuskan sistem belajar jarak jauh/ daring pak, sebagai Ketua STISIP Widuri metode seperti apa yang bapak terapkan untuk para Dosen ke mahasiswanya pak?

Begini, dua minggu pertama itu kita ada kesulitan untuk menerapkan kuliah daring, kita masih coba – coba itu, kita tidak punya pengalaman. Tetapi setelah dua minggu kita lihat itu ada beberapa masalah, masalahnya itu. Pertama dari pihak mahasiswa, tabrakan ya antara hari kerja dan hari kuliah jadi itu tidak ada koordinasi antara Dosen dan mahasiswa, kadang – kadang Dosen mau kuliah hari jumat keadaan mereka masih kerja. Ya jadi itu. Jadi saya ambil keputusan supaya kalau mau kuliah daring itu harus tetap pada hari jadwal kuliah offline. Kalo hari sabtu ya kuliah nya hari sabtu , jangan hari jumat karena hari jumat mahasiswa kerja. Itu kebijakan yang pertama

Kedua itu sedikit fleksible dalam menyelenggarakan kuliah itu,
 Jadi jangan terlalu strict, umpa nya begini kuliah jam 8 harus jam 8 tepat, tidak bisa. Kuliah daring sampai saat ini tuh terlambatnya luar biasa sama seperti kuliah offline, mahasiswa terlambat, Dosen terlambat. Jadi terlambatnya itu masuk ke Zoom nya itu, ada yang mau masuk tetapi tidak bisa, ada yang hape nya hank, ada yang pulsanya habis jadi itu memang masalah – masalah yang menuntut Dosen itu sedikit fleksible jangan terlalu kaku.

Kemudian yang ketiga
Jadi Dosen jangan terlalu memberi tugas kepada mahasiswa jangan berlebihan, jadi keluhan pertama dari mahasiswa dari dua minggu pertama itu, setiap Dosen kasih tugas - setiap Dosen kasih tugas jadi satu hari itu ada 4 tugas gimana kerjanya ? malah mereka bilang gini kuliah daring itu lebih berat dari kuliah biasa karena kuliah biasa itu belum tentu dapat tugas seperti itu bahkan kalo kuliah biasa itu jadi ada fleksible seperti itu.

Kemudia yang ke empat.
Kita berikan kebebasan kepada Dosen untuk menggunakan media apa saja, ada yang Google Meeting, Zoom atau apa saja, pernah suatu ketika Zoom itu katanya bermasalah tetapi akhirnya ternyata tidak bermasalah. Jadi saya serahkan itu kepada Dosen masing – masing untuk menyelenggarakan perkuliahan itu tetapi tetap dalam koordinasi B.A.K (Badan Administrasi Kampus), kehadiran mahasiswa harus tetap tercatat, kehadiran Dosen juga tetap tercatat yah,semua tetap teracatat begitu lah.
Kemudian yang ke empat itu.
Arahan saya supaya menggunakan RPS (Rencana Pembelajaran Semester) sebagai acuan, jadi apa yang ada didalam RPS itu yang dikuliahkan.

Oke baik pak. Lalu mungkin saya akan bertanya ke pertanyaan terakhir pak yah, ini menyangkut masalah mahsiswanya juga pak. Kebijakan apa yang bapak berikan kepada setiap mahasiswa pak dimasa pandemic Covid – 19 ini?

Saya kira sama seperti Dosen yah, jadi kita kan masih belajar gitu. Jadi untuk mahasiswanya itu saya anjurkan itu supaya kuliah daring itu jangan sampe mengurangi mutu perkuliahan. Nah suapaya Mutu perkuliahan itu tidak kurang yah, dari praktik saya sendiri yah saya mengajar di UNPAD  umpanya, saya selalu memberikan handout kepada para mahasiswa, sebelumnya  jadi umpanya besok mau kuliah jadi sudah saya kasih bahan – bahan yang saya akan kuliahkan hari ini lengkap. Jadi kalau mereka tidak mengerti kuliah daring saya, ya mereka bisa baca sendiri yah. Kemudia juga saya selalu kasih ujian kamu kalau ujian nya begini, nanti saya harapkan jawabannya juga begini. Jadi semuanya jelas, nah itu juga salah satu yang saya harapkan yah.

Oke baik pak. Mungkin wawancaranya sampai disini saja pak. Terimakasih atas waktunya dan mohon maaf mengganggu waktu nya.

Oke terimakasih, silahkan.

Nah itu dia diatas Kebijakan – kebijakan yang Pak Prof. Dr. Robert M. Z. Lawang berikan untuk Dosen dan para mahasiswa STISIP Widuri Palmerah Jakarta Barat.


Komentar

  1. Semiga pandemi ini cepet berakhir yakk, daring 1 kali pertemuan bisa makan 1gb kuota:(

    BalasHapus
  2. Semoga disetiap kampus besar maupun kecil selalu memberikan keringanan bagi mahasiswanya 🍀

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Tercetusnya Sumpah Pemuda 28 Oktober 1929

Setiap tahun pada tanggal 28 oktober, Indonesia memperingati hari sumpah pemuda. Tercetusnya sebuah sumpah yang diikrarkan para pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Hari ini tepat 92 tahun lalu, berlangsungnya Kongres Pemuda II yang menjadi pemicu lahirnya Sumpah Pemuda. Sumpah pemuda lahir dalam sebuah pertemuan yang disebut sebagai Kongres  Pemuda II pada tanggal 28 Oktober 1928 dan sebelumnya terjadi Kongres Pemuda I yang dilaksanakan pada tanggal 30 April sampai 2 Mei 1926. Sumpah Pemuda baru lahir dua tahun kemudian. Pada 1928, Moh Yamin menerbitkan sebuah kumpulan sajak yang baru berjudul Indonesia, Tumpah Darahku. Itu menunjukkan perubahan kesadaran para pemuda. Hasil dari kongres tersebut menghasilkan ikrar Sumpah Pemuda, Yakni : Pertama: Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia. Kedoea: Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia. Ketiga: Kami poetra dan poetri Indonesia mendjo

Opini Mahasiswa Tentang Daring

  Selama masa pandemic ini, kita melakukan perkuliahan/meeting pekerjaan dengan daring. Daring dinilai sebagai solusi tepat, sebagian besar universitas dan sekolah menerapkan sistem belajar online atau virtual tanpa tatap muka langsung. Meskipun banyak beberapa keluhan. Daring menurut kamus KKBI Kemendikbud, dari ng adalah akronim ‘dalam jaringan’, terhubung melalui jejaring komputer, internet, dan sebagainya. Guru, dosen, siswa, dan mahasiswa kini melakukan kegiatan belajar mengajar secara daring, termasuk pada saat pemberian tugas. Berikut wawancara dengan beberapa mahasiswa : Pertanyaan : 1. Apakah sistem daring/belajar online ini mempengaruhi perkuliahan anda? 2. Apakah kampus anda memberikan keringanan? Dan dari biaya yang anda keluarkan   menurut anda worth it atau tidak selama masa pandemic ini? Glen surya David Mahasiwa Universitas Esa Unggul Berpengaruh, soalnya yang biasanya kita kuliah tatap muka di kampus, dapat pengajaranlangsung dari dosen sekarang kita jadi kaya ada se