Terpaksa Pemilik Kantin Banting Setir Menjadi Pedagang Bunga Plastik Saat Sekolah Ditutup Pada Masa Pandemi
Sepasang suami Istri di Polewali Mandar harus beralih profesi dari penjaga kantin menjadi pedagang bunga plastik demi menghidupi keluarga kecilnya.
Pandemi Covid - 19 yang tidak ada titik terangnya ini mengakibatkan sekolah - sekolah ditutup secara tidak langsung ia terpaksa menutup kantin nya itu, karena salah satu pelanggannya yaitu anak - anak sekolah diliburkan.
anggraeni namanya, anggraeni dan suami awalnya tetap bertahan menjalankan berjualan masakkan khas racikannya.
Ia berharap masakan yang disajikannya laku oleh warga yang berlalu lalang disekitar tempat ia berjualan.
Namun, siapa disangka itu tidak bertahan lama.
Karena banyak sekali warga yang bertahan di rumah, tidak berpergian kecuali hanya ada hal mendesak saja.
Bunga Plastik
Sepasang suami istri ini kemudian berganti menjadi pedagang atau sekaligus pengrajin bunga plastik demi untuk memenuhi kenutuhan sehari - hari.
Siapa sangka penjualan bunga plastik yang ia buat disambut baik atusias pelanggan.
Warung yang dulu ia gunakan untuk berdagang makanannya, kini ia sulap menjadi bengkel seni.
Ia tak hanya berjualan di tempat warung nya dulu, ia juga menjual bunga plastik hasil kerajinan tangannya itu ke pasar tradisional dan toko toko klontong yang ada disekitar.
Harga jual bunga itu pun berpariasi, tergantung ukuran dan tingkat kesulitannya. Mulai dari Rp.25.000 hingga Rp.100.000
Ismail namanya, suami anggraeni menyatakan profesi baru nya ini dikerjakan dengan santai dan menyenangkan.
Ia pun semakin lega karena hasil kerajinan tangannya bunga plastik cantik ini banyak diburu para pelanggan. Sumber
Baca juga : Boy Anak Sarjana Hukum Menjadi Anak Punk
Komentar
Posting Komentar