Langsung ke konten utama

Mengikuti Aturan Pemerintah, Sama Dengan Mengurangi Penyebaran Covid – 19

  


Seperti yang kita tahu, pemerintah Provinsi DKI Jakarta menetapkan kembali PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) pada tanggal 14 september 2020  yang memiliki dampak penyebaran Covid paling tinggi. Pada 14 september 2020, tambahan kasus baru di DKI Jakarta sebanyak 1.062 kasus.

Nah menurut saya, kita sebagai masyarakat yang patuh harus tetap mengikuti apa yang sudah menjadi ketetapan pemerintahan, dengan cara kita tidak melakukan aktifitas apapun di luar rumah, kegiatan semua kita gantikan di dalam rumah seperti belajar melalui daring, bekerja (WFH). Kita juga harus mengikuti protokol kesehatan yang ada agar dapat mengurangi penyebaran COVID – 19, seperti mengunakan masker jika ingin keluar rumah dengan catatan untuk hal penting, mencuci tangan sehabis keluar rumah, selalu minum vitamin agar menjaga kesehatan tubuh, dan tidak berkumpul ramai. Kita sama – sama memberantas penyebaran COVID – 19 ini agar kita bisa beraktifitas seperti biasa lagi.

PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) adalah istilah Kekarantinaan kesehatan di Indonesia yang didefinisikan sebagai “Pembatasan Kegiatan tertentu penduduk dalam suatu wilayah yang diduga terinfeksi penyakit atau terkontaminasi sedemikian rupa untuk mencegah penyebaran penyakit atau kontaminasi (Wikipedia)

Penyakit virus corona (COVID – 19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus corona yang baru baru ini ditemukan. Sebagian besar orang yang tertular COVID – 19 akan mengalami gejala ringan hingga sedang, dan akan pulih tanpa penanganan khusus.(WHO.int)

Mengikuti aturan pemerintah, sama dengan mengurangi penyebaran Covid – 19, maka dari itu yuk kita semua mematuhi peraturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah dan sama – sama kita mencegah penyebaran COVID – 19. Tips agar kita dapat terhindar dari corona virus ini kita tidak melakukan aktifitas apapun di luar rumah, kegiatan semua kita gantikan di dalam rumah seperti belajar menggunakan daring, bekerja (WFH). Kita juga harus mengikuti protokol kesehatan yang ada agar dapat mengurangi penyebaran COVID – 19, seperti mengunakan masker jika ingin keluar rumah dengan catatan untuk hal penting, mencuci tangan sehabis keluar rumah, selalu minum vitamin agar menjaga kesehatan tubuh, dan tidak berkumpul ramai.

Editor : Andryan Prasetia

Baca juga : Andai Aku Jadi Wartawan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wawancara pak Prof. Dr. Robert M. Z. Lawang

Rabu, 17 juni 2020, 13:25. Saya melakukan wawancara dengan Pak Prof. Dr. Robert M. Z. Lawang. Beliau adalah selaku ketua Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Politik (STISIP Widuri), namun wawancara kita ini melalui sebuah aplikasi Komunikasi WhatsApp dikarnakan suasana yang sekarang ini tidak mendukung yah. Sumber : Profil WhatsApp Penulis : Andryan Prasetia Prof.  Dr. Robert .M.Z Lawang Beliau adalah Guru Besar UI (Universitas Indonesia)   Mengembangkan dan  Mengamalkan Ilmu untuk Pengembangan Masyarakat Desa  Kepakarannya di bidang Sosiologi Modern dibuktikannya dengan berbagai  kegiatan pengabdian masyarakat yang berkaitan dengan bidang tersebut, seperti  sebagai konsultan irigasi untuk Irrigation Service Fee (The World Bank) pada 1989- 1994, sebagai peneliti tentang konflik tanah di Manggarai (dengan Pemda Manggarai)  pada 1995, konsultan demografi (ADB Grant) pada 1997, serta sebagai konsultan untuk  Urban Air Quality (Grant ADB) pada 2006.  Prof. Lawang

Sejarah Tercetusnya Sumpah Pemuda 28 Oktober 1929

Setiap tahun pada tanggal 28 oktober, Indonesia memperingati hari sumpah pemuda. Tercetusnya sebuah sumpah yang diikrarkan para pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Hari ini tepat 92 tahun lalu, berlangsungnya Kongres Pemuda II yang menjadi pemicu lahirnya Sumpah Pemuda. Sumpah pemuda lahir dalam sebuah pertemuan yang disebut sebagai Kongres  Pemuda II pada tanggal 28 Oktober 1928 dan sebelumnya terjadi Kongres Pemuda I yang dilaksanakan pada tanggal 30 April sampai 2 Mei 1926. Sumpah Pemuda baru lahir dua tahun kemudian. Pada 1928, Moh Yamin menerbitkan sebuah kumpulan sajak yang baru berjudul Indonesia, Tumpah Darahku. Itu menunjukkan perubahan kesadaran para pemuda. Hasil dari kongres tersebut menghasilkan ikrar Sumpah Pemuda, Yakni : Pertama: Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia. Kedoea: Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia. Ketiga: Kami poetra dan poetri Indonesia mendjo

Andai Aku Jadi Wartawan

Pasti kalian bertanya, kok judul nya “Andai Aku Jadi Wartawan”? ya memang judul nya dibuat kaya gitu dikarenakan sebuah cita – cita saya ingin menjadi wartawan jurnalish. Oh iya, kenalkan nama saya Andryan Prasetia. Saya seorang mahasiswa jurnalistik. Saya berkuliah di sebuah kampus di Jakarta STISIP Widuri. Mungkin ada beberapa orang yang bilang, kenapa jadi wartawan kerjaannya berat, iya memang semua profesi   tidak ada yang enak juga sih, semua profesi pasti memiliki kosekuensinya masing – masing. Tapi kalo saya piker – pikir jadi wartawan jurnalish itu seru loh, semisalkan kalian disuru ngeliput daerah papua bonus untuk kalian ya kalian keluar kota gratis hehe. Wartawan jurnalish, saya punya sedikit pengalaman yang kalo dibilang itu antara kesal tapi seru,. Kesal nya   kalo kita nyari narsumber itu susah susah gampang dan belum lagi kalo kita sudah dapat narasumber ketika kita Tanya jawaban nya itu ngeselin. Tapi seru nya kita jalan – jalan nyari sumber berita yang ada. And