Langsung ke konten utama

Kunjungan Redaksi Kompas

Kunjungan Kompas 
Jakarta, 10 Desember 2019
 Budi Sewarna, Kepala Desk Redaksi Kompas Semester 3 dan semester 5 mahasiswa widuri melakukan kunjungan ke kantor redaksi menara kompas lantai 5.

Disana kami dijelas kan beberapa alur pembuatan berita, dari pembuatan sampai proses bagaimana bisa berita itu dimuat. 
Mengelola komunitas kompas muda (Kompasiana) dan untuk membiasakan menulis pun tak ada syarat tertentu.
Untuk koran, judul tidak lebih dari 4 kata 
Untuk online, biasanya lebih dari 8 kata dan menyebutkan kata kuncinya (misal tempat or pelaku)
God given fact (contoh bencana, kecelakan dll) 
Ada berita yang tidak kelihatan
Berita dari atas dan berita dari bawah
Tugas editor yang mencatat dari laporan wartawan lapangan
Setelah itu dilakukan listing (Rapat untuk mengumpulkan berita di lapangan)
Rapat editor untuk menentukan berita di hal pertama, seminggu sekali terdapat rapat desk untuk merancang liputan selama seminggu kedepan
Karakteristik penulisan yang bagus menurut versi kompas 5W + 1H + So What? Dan juga terdapat solusi
Setiap wartawan selalu ada perlindungan, dan keselamatan wartawan sangat penting.
Biasanya wartawan sebelum diturunkan ketempat bencana/ ketempat - tempat rawan, wartawam tersebuy sudah terlatih atau sudah mendapat sertifikat standar kompas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wawancara pak Prof. Dr. Robert M. Z. Lawang

Rabu, 17 juni 2020, 13:25. Saya melakukan wawancara dengan Pak Prof. Dr. Robert M. Z. Lawang. Beliau adalah selaku ketua Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Politik (STISIP Widuri), namun wawancara kita ini melalui sebuah aplikasi Komunikasi WhatsApp dikarnakan suasana yang sekarang ini tidak mendukung yah. Sumber : Profil WhatsApp Penulis : Andryan Prasetia Prof.  Dr. Robert .M.Z Lawang Beliau adalah Guru Besar UI (Universitas Indonesia)   Mengembangkan dan  Mengamalkan Ilmu untuk Pengembangan Masyarakat Desa  Kepakarannya di bidang Sosiologi Modern dibuktikannya dengan berbagai  kegiatan pengabdian masyarakat yang berkaitan dengan bidang tersebut, seperti  sebagai konsultan irigasi untuk Irrigation Service Fee (The World Bank) pada 1989- 1994, sebagai peneliti tentang konflik tanah di Manggarai (dengan Pemda Manggarai)  pada 1995, konsultan demografi (ADB Grant) pada 1997, serta sebagai konsultan untuk  Urban Air Quality...

Asal Mula Berdirinya Candi Borobudur dan Mitos Yang Beredar

  Berdirinya Candi Borobudur Candi Borobudur dibangun pada masa pemerintahan dinasti Syailendra. Berbentuk stupa ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana pada masa pemerintahan wangsa Syailendra. Sejarah berdirinya Candi Borobudur dibangun pada abad ke – 8. Asal usul candi Borobudur pun masih diliputi misteri, mengenai siapa pendiri candi Borobudur dan apa tujuan awalnya membangun candi ini. Banyak cerita dan kisah candi Borobudur beredar yang kini dikenal sebagai dongeng rakyat setempat.             Candi Borobudur adalah sebuah candi Buddha yang terletak di kota Magelang, provinsi Jawa Tengah. Alamat Candi Borobudur lengkapnya ada di Jl. Badrawati, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Lokasi Candi Borobudur berada sekitar 100 km dari Semarang, 86 km dari Surakarta dan 40 km dari DI Yogyakarta. Candi Borobudur adalah candi atau kuil Buddha terbesar di dunia, sekaligus salah satu monumen Buddha te...

Sejarah Tercetusnya Sumpah Pemuda 28 Oktober 1929

Setiap tahun pada tanggal 28 oktober, Indonesia memperingati hari sumpah pemuda. Tercetusnya sebuah sumpah yang diikrarkan para pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Hari ini tepat 92 tahun lalu, berlangsungnya Kongres Pemuda II yang menjadi pemicu lahirnya Sumpah Pemuda. Sumpah pemuda lahir dalam sebuah pertemuan yang disebut sebagai Kongres  Pemuda II pada tanggal 28 Oktober 1928 dan sebelumnya terjadi Kongres Pemuda I yang dilaksanakan pada tanggal 30 April sampai 2 Mei 1926. Sumpah Pemuda baru lahir dua tahun kemudian. Pada 1928, Moh Yamin menerbitkan sebuah kumpulan sajak yang baru berjudul Indonesia, Tumpah Darahku. Itu menunjukkan perubahan kesadaran para pemuda. Hasil dari kongres tersebut menghasilkan ikrar Sumpah Pemuda, Yakni : Pertama: Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia. Kedoea: Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia. Ketiga: Kami poetra dan poetri Indonesia me...